Kamis, Februari 28, 2008

Pendeta Spanyol Bolehkan Muslim Sholat di Masjid Granada


Masalah izin sholat di masjid Granada bagi Muslim Spanyol mengalami kemajuan. Setidaknya setelah petinggi gereja Spanyol mengatakan bahwa sholat secara individu di masjid tersebut takkan mengganggu orang lain. Pernyataan ini disampaikan setelah kurang dari dua pekan sebelumnya, Paus Benediktus XVI melakukan ritual keagamaan Kristen di masjid Azraq di Istanbul, saat kunjungan resminya ke Turki.

Ketua Konferensi Pendeta Spanyol, Ricardo Blaskits, mengatakan, kaum Muslimin mungkin saja melakukan sholat di dalam masjid Granada secara individu. “Jika kaum Muslimin masuk masjid untuk melihat mihrab misalnya, dan waktu shalat tiba lalu mereka ingin menunaikan shalat di dalam masjid, itu tidak masalah.”

Cinta Kepada Allah


Mencintai Allah Swt. bisa di pelajari lewat tanda-tanda-Nya yang tersebar di seluruh ufuk alam semesta. Pada saat yang sama, pemahaman dan kecintaan kepada Allah ini kita manifestasikan ke bentuk yang lebih nyata dengan amal saleh dan akhlakul karimah yang berorientasi dalam segenap aspek kehidupan.

Ada sebuah cerita, seorang sufi besar bernama Abu Bein Azim terbangun di tengah malam. Kamarnya bermandikan cahaya. Di tengah tengah cahaya itu ia melihat sesosok makhluk, seorang Malaikat yang sedang memegang sebuah buku. Abu Bein bertanya: "Apa yang sedang anda kerjakan?" Aku sedang mencatat daftar pecinta Tuhan. Abu Bein ingin sekali namanya tercantum. Dengan cemas ia melongok daftar itu, tapi kemudian ia gigit jari, namanya tidak tercantum di situ. Ia pun bergumam: "Mungkin aku terlalu kotor untuk menjadi pecinta Tuhan, tapi sejak malam ini aku ingin menjadi pecinta manusia". Esok harinya ia terbangun lagi di tengah malam. Kamarnya terang benderang, malaikat yang bercahaya itu hadir lagi. Abu Bein terkejut karena namanya tercantum pada papan atas daftar pecinta Tuhan. Ia pun protes: "Aku bukan pecinta Tuhan, aku hanyalah pecinta manusia". Malaikat itu berkata: "Baru saja Tuhan berkata kepadaku bahwa engkau tidak akan pernah bisa mencintai Tuhan sebelum kamu mencintai sesama manusia".

Mencintai Allah bukan sebatas ibadah vertikal saja (mahdhah), tapi lebih dari itu ia meliputi segala hal termasuk muamalah. Keseimbangan antara hablun minallah dan hablun minannas ini pernah di tekankan oleh Nabi Saw. dalam sebuah hadits qudsi: "Aku tidak menjadikan Ibrahim sebagai kekasih (khalil), melainkan karena ia memberi makan fakir miskin dan shalat ketika orang-orang terlelap tidur". Jadi cinta kepada Allah pun bisa diterjemahkan ke dalam cinta kemanusiaan yang lebih konkrit, misalnya bersikap dermawan dan memberi makan fakir miskin. Sikap dermawan inilah yang dalam sejarah telah di contohkan oleh Abu bakar, Abdurahman bin Auf, dan sebagainya. Bahkan karena cintanya yang besar kepada Allah mereka memberikan sebagian besar hartanya dan hanya menyisakan sedikit saja untuk dirinya. Mencintai Allah berarti menyayangi anak-anak yatim, membantu saudara saudara kita yang di timpa bencana, serta memberi sumbangan kepada kaum dhuafa dan orang lemah yang lain. Dalam hal ini Rasulullah Saw. pernah bersabda ketika ditanya sahabatnya tentang kekasih Allah (waliyullah). Jawab beliau: "Mereka adalah kaum yang saling mencintai karena Allah, dengan ruh Allah, bukan atas dasar pertalian kerluarga antara sesama mereka dan tidak pula karena harta yang mereka saling beri." Menurut Nurcholish Madjid, yang di tekankan dalam sabda Nabi tersebut adalah perasaan cinta kasih antar sesama atas dasar ketulusan, semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Selasa, Februari 26, 2008

Nurul Ilmi, Sebuah Obsesi Untuk Anak Bangsa



Bermula dari keprihatinan terhadap langkanya sarana belajar keislaman bagi anak tetangga rumah kami. Terinspirasi oleh suasana madrasah yang pernah kami ikuti pada masa usia sekolah SD dan SMP. Yaitu suasana qur'ani di sore hari oleh lantunan ayat-ayat al-quran dari ujung surau sebuah pondok yang menghidupkan madrasah diniah. Keinginan untuk berbagi kebahagiaan dengan nikmatnya dibawah naungan Al-Qur'an kepada lingkungan sekitar rumah, mendorong kami membulatkan tekad untuk berbuat sesuatu bagi anak-anak bangsa yang butuh bimbingan dan sentuhan dasar-dasar keislaman.

Tepat di awal Februari 2003, kami mencoba merapihkan serpihan aktivitas-aktivitas belajar mengajar al-qur'an bagi anak-anak usia dini dan belia dalam sebuah Yayasan Pendidikan Islam Nurul Ilmi.

Beragam aktivitas telah dilaksanakan, Taman Pendidikan Al-Qur'an dengan metode Qiraati, Taman Kanak-kanak Islam Terpadu serta Madrasah Diniyah, yang masing-masing menginduk pada Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Bogor dan Kantor DEpartemen Agama Kabupaten Bogor.

Bi Idznillah, dengan izin Allah, aktivitas tersebut berkembang beriringan dengan telah dimilikinya area belajar yang kondisif dan representatif. Pun, aktivitas lainnya terus berkembang berupa santunan dhuafa dan yatim yang terus diagendakan dalam setiap tahunnya, juga berbagai advokasi untuk warga di lingkungan yayasan, advoaksi pendidikan anak dan problematika usaha dan rumah tangga.

Upaya membangun perekonomian warga sekitar terus kami rintis dan kelola sebagai wadah memperoleh tambahan uang belanja bagi para ibu rumah tangga dan remaje belia.

Kedepan kami berharap dapat menghimpun kaum dhuafa wa masakin untuk juga dapat mengenyam pendidikan keislaman ini dengan penuh khidmat, dengan berdirinya Pondok Pesantren.

Semoga, setetes sumbangsih ini akan ditulis oleh Allah sebagai kebaikan dan beroleh ridlo dari Nya.

Bagi anda yang sepakat dengan ide besar kami, kami tunggu peran serta dalam kerja akbar ini.


Berbekallah

Kehidupan terus bergulir menunjukkan keberagaman warna dan asa. Ketika, jenak waktu mengekang ego manusia. Seketika pula, manusia melompat menunaikan syahwatnya. Kumandang para da'i terus menyapa para insan tiada henti. Da'i tiada akan pernah lapuk oleh zaman. Hatta, kebanyakan manusia mencibirnya, mencercanya tanpa ampun.

Alunan zikir, syahdunya ayat-ayat Al-qur'an yang dikumandangkan terasa menyejukkan hati manusia yang merindukan kedamaian.

Ilmu yang menjadi rujukan da'i menjadi ukuran untuk bertindak dengan sejuk dan elegan. Shabar dan sholat menjadi kemestian dalam melangkah.

Andai mereka tahu, indahnya hidup dalam kebersamaan bernaungkan kesejukan dan kedamaian. Niscaya berbondong berjuta-juta manusia memenuhi seruan para da'i.

Berbekallah, dan sebaik-baik bekal adalah TAQWA.

YAKINLAH WAHAI SAUDARAKU, Sesungguhnya kemenangan itu teramat dekat.


Manusia Mahkluk Tuhan Paling Uniq ...


Manusia diciptakan Tuhan bersuku, berbangsa dan berbahasa yang beda ... agar mereka saling mengenal dan bersosialisai. Perbedaan inilah yang menjadi nilai lebih makhluk yang bernama manusia diciptakan. Tidak layak bagi kita untuk memandang dengan sebelah mata kepada orang yang berbeda dengan kita.

Keberagaman merupakan keniscayaan ... yang kemunculan diperlukan bagi pembagian peran yang multi dimensi.

Tiap Individu memiliki keunikan tersendiri baik lantunan suara, syu-ur (nilai rasa), dan kecenderungan.

Tapi perlu diingat, perbedaan kita harus bermuara pada hakikat tujuan kita diciptakan. Disinilah letak pentingnya Ad-din sebagai pengarah yang meluruskan langkah kita sebagaimana yang diinginkan Sang Pemilik Kehidupan, Allah swt.

Senin, Februari 25, 2008

Rumahku Syurgaku



Segala puji bagi Allah, Sholawat dan salam semoga tercurah kepada kudwah hasanah kita, Rasulullah Muhammad sholallahu alaihi wa sallam ...

Subhanallah, Maha suci Allah .... Tanpa terasa, empat belas tahun sudah kami merajut kebahagiaan bersama 'sang permata hatiku' . Suka duka kami lalui bersama, semuanya atas izin dan perkenan Nya .

Awal pernikahan kami di sebuah desa sejuk nan indah ... karangkulon, bandongan, Magelang ... menambah rasa syukur kami kehadirat Illahi robbi ...

Pertarungan antara YA dan TIDAK dalam mengambil keputusan ini ... ternyata membawa kami kepada kenikmatan yang datang silih berganti ...

Lalu Nikmat Tuhan yang manakah yang kau dustakan

Enam putra yang lucu dan sehat , Engkau hadirkan dalam kehidupan kami , semoga membawa tidak akan mengurangi rasa syukur kami atas nikmat yang Engkau berikan ...

Umar, bercita2 menjadi Ulama yang Pengusaha, saat ini mondok di suatu pondok nan asri di kuningan jawa barat

Mush'ab yang saat ini di bangku kelas 6 SD, tak mau ketinggalan , hendak mengikuti jejak kakaknya di husnul ... dal lihat cita-cita besarnya ... Teknokrat yang Sholih ...

Khadijah, putri kecilku ... merajut kelas 3 sebuat sdit di bilangan depok ... 'Ayah , doakan kami menjadi ahli kandungan yang menolong sesama kaum wanita di dunia...' pintanya suatu ketika

Fayad, ketegaran ketika serangan asma yang sesekali menemaninya ... tak pernah surut untuk terus berkarya sebagai mana kakaknya ... 'Abi ... aku mau jadi tentara yang bertaqwa ...' Allahu Akbar

Ja'far ... kelucuan dan kecerdasannya ... tak membuat pongah tapi justru semakin santun pada Ayah Bundanya ...

Zubeir ... perjalanan keras atas proses kelahirannya ... semoga Allah jadian ia .., pribadi muttaqin yang diridloi Allah ...

Ya Allah , Kumpulkan kami bersama orang-orang yang tak pernah alpa dalam mensyukuri nikmat yang Engkau Anugerahkan ...

Fabiayyi A laa i robbikuma tukadzibaan ...

Mendidik Anak dalam Islam


Anak merupakan amanah dari Allah yang suatu saat akan dimintai tanggung jawab oleh Sang Pemberi Amanah, Allah swt. Keberadaanya banyak ditunggu oleh jutaan pasangan manusia di dunia. Namun, tak sedikit yang menghindari kehadirannya. Pun, adapula yang mengharapkannya tetapi begitu hadir di hadapannya tidak sedikit yang mencampakkan ketika keceriaan sang anak mulai tubuh dan asa akan masa depannya mulai menyemai.

Bagaimana dengan kita?

Adakah kepedulian kita untuk berbuat lebih kepada anak-anak kita ... dengan membuat tinta emas bagi sejarah kehidupannya ... yang akan membawa kemaslahatan bagi kebaikan generasi mendatang ...

Peduli terhadapa mereka ... adalah sebuah keniscayaan ...

Penciptaan Manusia

Penciptaan Manusia
Sesungguhnya Kami ciptakan Manusia dengan sebaik-baiknya bentuk